8 Dokumen Melamar Beasiswa yang Harus Disiapkan

Categories: Artikel, Panduan
No Comments

Kamu ingin melamar beasiswa dan sedang mempersiapkan studi lanjut? Yes, tahun ini mungkin adalah waktu yang kamu rasa tepat untuk melanjutkan pendidikanmu, dengan beasiswa. So, pengin melamar untuk belajar ke mana? Sudah menyiapkan semua dokumen melamar beasiswa yang diperlukan?

Memang ada banyak sekali beasiswa yang bisa kamu pilih. Ada LPDP dari Indonesia, beasiswa yang disediakan oleh universitas, atau bahkan pemerintah luar negeri. Tentu tawaran ini menarik, apalagi untuk kamu yang ingin melanjutkan studi S2 yang harganya selangit. Nggak heran, ajang pelamaran beasiswa selalu menjadi kompetisi dengan persaingan yang cukup sengit.

Nah, sebelum mendaftar beasiswa, kamu harus melakukan persiapan dengan matang. Mulai dari meriset universitas yang ingin dituju, mencari tahu lembaga beasiswa yang ingin kamu sasar, menyisihkan dana untuk persiapan, hingga mengikuti les yang diperlukan.

Kalau sudah memantapkan hati, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mempersiapkan beberapa dokumen melamar beasiswa. Apa saja?

8 Dokumen Melamar Beasiswa yang Harus Disiapkan

8 Dokumen Melamar Beasiswa yang Harus Disiapkan

1. Ijazah dan transkrip

Ijazah dan transkrip nilai merupakan dokumen melamar beasiswa pertama yang harus disiapkan. Dokumen ini diperlukan, agar lembaga pemberi beasiswa bisa melihat potensi akademikmu.

Untuk studi lanjut S2, ada minimal IPK yang ditentukan oleh pemberi beasiswa. Jadi, bisa berbeda-beda ketentuannya, tergantung penyelenggara beasiswa. Namun, biasanya IPK yang disyaratkan berkisar antara 2,5 – 3. Sedangkan untuk kamu yang baru lulus SMA, nilai rata-rata rapor minimal yang diminta berkisar antara 7 hingga 7,5.

2. Essay atau motivation letter

Dokumen ini diperlukan karena sponsor ingin melihat latar belakang calon penerima beasiswa.

Pada beberapa penerimaan beasiswa, ada yang diminta memberi pertanyaan sesuai tema yang telah ditetapkan. Tetapi kurang lebih essay berisi penjelasan prestasi, pengalaman yang sudah didapatkan, motivasi mendaftar beasiswa, serta rencana studi ke depannya.

3. Curriculum Vitae (CV)

CV nggak hanya dibutuhkan ketika melamar kerja, lo.

Dokumen ini juga merupakan salah satu dokumen melamar beasiswa yang sangat penting, dan biasanya menjadi satu syarat yang nggak boleh ketinggalan. CV berisi identitas diri, pendidikan, dan pengalaman organisasi/kerja.

Bila diibaratkan dengan manusia, CV seperti penampilan luar kita. Untuk menarik perhatian orang lain, maka kita harus membuat CV atraktif dan berkualitas.

Berburu Beasiswa: 5 Hal Dasar yang Harus Diketahui

4. Sertifikat TOEFL / IELTS

Bila kamu ingin mendaftar kuliah di luar negeri, kemampuan berbahasa asing wajib dimiliki, ya. Tak cuma bahasa inggris, bahasa ibu dari negara yang ingin kamu tuju juga harus dikuasai. Untuk itu, kamu harus mengikuti kursus sebelum mengambil tes.

Pelajari bahasa dari negara yang ingin kamu tuju dengan serius agar mendapatkan skor TOEFL yang tinggi, untuk mendapatkan dokumen melamar beasiswa yang keempat ini.

5. Surat rekomendasi

Tak hanya melihat dari “self marketing” yang ditulis di essay dan CV, lembaga penyedia beasiswa juga ingin melihat penilaian dari orang lain tentang dirimu.

Surat rekomendasi diperlukan untuk bahan pertimbangan, apakah kamu benar-benar layak mendapatkan beasiswa.

Salah satu cara mendapatkan surat rekomendasi adalah melakukan kerja magang. Nggak masalah kok, kalau kamu bekerja di bidang yang kurang sesuai dengan jurusan kuliahmu. Selain untuk mendapatkan surat pengalaman kerja, kamu berarti juga sudah belajar networking.

So, jangan sia-siakan kesempatan untuk bisa magang di beberapa perusahaan ya, supaya pengalamanmu bertambah.

6. Salinan paspor

Untuk mengajukan beasiswa luar negeri, paspor juga merupakan salah satu dokumen melamar beasiswa yang harus disiapkan jauh-jauh hari.

Biasanya yang diminta saat mengajukan beasiswa adalah salinan paspor sebagai bukti identitas diri (nama, foto, tempat tanggal lahir, dan lain-lain). Sedangkan di dalam negeri, lampiran yang diminta biasanya hanya salinan KTP atau SIM.

7. Proposal penelitian

Untuk melanjutkan kuliah jenjang S2 dan S3, proposal penelitian menjadi landasan yang sangat penting. Proposal penelitian berisi tentang rencana kita melakukan penelitian selama menempuh studi di universitas tempat kita belajar nantinya.

Biasanya proposal ditulis singkat sekitar 1-2 halaman. Namun ada juga yang mensyaratkan hingga 15 halaman (atau 6000 kata).

Tenang, Stilovers. Proposal penelitian tidak harus fixed ketika kita mengajukan program S2 dan S3 kok. Rencana penelitian ini masih bisa berubah ketika sudah mulai menjalani program kuliah.

Meraih Mimpi dengan Beasiswa
Photograph 047 by Lauren Mancke found on minimography.com

8. Terjemahan dokumen

Setelah semua dokumen melamar beasiswa disiapkan, kamu bisa terjemahkan dokumen ke dalam bahasa negara yang ingin kamu tuju.

Bila dari universitas tidak menyertakan bahasa Inggris, kamu harus menerjemahkan dokumen dengan layanan penerjemah resmi.

Setelah 8 dokumen untuk melamar beasiswa dipersiapkan dengan matang, jangan lupa untuk mengecek pengirimannya ya.

Beberapa lembaga beasiswa sudah meminta dokumen dikirim via online. Untuk itu, kamu harus melakukan scan pada beberapa dokumen terlebih dahulu. Sedangkan, ada pula yang mensyaratkan pengiriman dokumen fisik melalui pos. Nah, untuk kasus ini, kamu harus menaruh perhatian ekstra agar dokumenmu sampai dengan selamat dan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan. Jangan sampai semua kerja kerasmu sia-sia karena estimasi waktu pengiriman yang salah.

Meraih Mimpi dengan Beasiswa
Meraih Mimpi dengan Beasiswa – Abellia Anggi Wardani

Bila kamu masih membutuhkan panduan untuk melamar beasiswa, kamu bisa baca buku Meraih Mimpi dengan Beasiswa agar tidak salah langkah ya.

Jangan lupa follow akun Instagram Stiletto Book agar nggak ketinggalan update dan info buku terbaru.

Well, semangat mencoba, Stilovers! (Dona)

Your Thoughts